Clicks Here

Minggu, 12 Mei 2013

Apa Itu Radioaktif??


Inti radioaktif merupakan unsur inti atom yang mempunyai sifat memancarkan salah satu partikel alfa, beta atau gamma. Sejarah menyebutkan bahwa radioaktif ditemukan oleh Becquerel pada 1896 dengan percobaan senyawa uranium yang memancarkan sinar tampak yang dapat menembus bahan yang tidak tembus cahaya serta mempengaruhi emulsi fotografi. Lalu kemudian dilanjutkan oleh marie curie pada 1896 pula menyebutkan bahwa inti uranium memancarkan suatu partikel. Dalam radioaktif dikenal sinar-sinar, antara lain :
1. Sinar Alfa, merupakan sinar dengan partikel yang terdiri dari 4 buah nukleon, 2 proton dan 2 netron sebagai contoh inti helium. Sinar ini memiliki sifat berupa:a. Daya tembus di udara 4 cm, tidak tembus kerta, b. Partikel alfa tidak mengalami pembelokan karena massa pertikel alfa lebih besar dari massa elektron
2. Sinar Beta, merupakan partikel yang dilepaskan atau terbentuk pada suatu nekleon intiu, dapat berupa elektron bermuatan negatif (negatron), elektron bermuatan positif (positron) atau elektron cupture (penangkap elektron). Sinar ini memiliki sifat berupa: a. Daya tembus 110 x partikel alfa, b. Menyebabkan atom yang dilewati terionisasi, c. Energi 0.01 MeV – 3 MeV, hubungan energi dan jarak tembus : R = 0,543 E – 0,160
3. Sinar Gamma, merupakan hasil disintegrasi inti atom yang memancarkan sinar alfa dan terbentuk inti baru dengan tingkat energi agak tinggi, kemudian transisi ke tingkat energi yang lebih rendah dengan memancarkan sinar gamma. Inti mula-mula 1,48 MeV (27Co60) -Sinar Alfa- Inti baru 1,31 MeV -Sinar Gamma- Inti 1,17 MeV Jika menembus lapisan materi setebal X maka intensitas akan berkurang Waktu paruh
4. Sinar Netron, merupakan partikel tidak bermuatan listrik yang dihasilkan dalam reaktor nuklir, tidak menimbulkan ionisasi, namun menghasilkan energi. Pengurangan energi netron melalui interaksi dengan atom : a. Peristiwa hamburan (scattering), b. Reaksi inti (masuknya netron ke dalam inti sehingga terbentuk sebuah inti yang berisotop), c. Reaksi fisi (netron diserap inti, sehingga terbentuk 2 inti menengah dan beberapa netron serta energi) d. Peluruhan inti (inti yang terbentuk akan melepaskan salah satu partikel alfa, proton, deutron atau triton)
5. Sinar-X, timbul karena ada perbedaan potensial arus searah yang besar diantara kedua elektroda dalam sebuah tabung hampa, berkas elektron akan dipancarkan dari katoda ke anoda. Perbedaan tegangan antara katoda dan anoda adalah 20 KeV – 100 KeV. Selain itu sinar-X juga memiliki sifat antara lain : a. Menghitamkan plat film, b. Mengionisasi gas, c. Menembus berbagai zat, d. Menimbulkan fluorosensi, e. Merusak jaringan Di atas telah disebutkan ionisasi, mungkin beberapa orang belum tahu apa itu ionisasi. Ionisasi merupakan peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif karena energi radiasi. Sedangkan jenis radiasi itu sendiri antara lain :
1. Tidak menimbulkan ionisasi: a. Sinar ultra ungu, b. Sinar infra merah, c. Gelombang ultrasonik
2. Menimbulkan ionisasi: a. Sinar alfa, b. Sinar beta, c. Sinar gamma, d. Sinar-X, e. Proton.
Pada bagian ini pula akan dibahas tentang Radiasi Pengion. Yang digunakan adalah sinar- X atau sinar Gamma. Satuan dosis dalam radiasi pengion adalah rontgen. 1 rontgen adalah banyaknya radiasi sinar-X atau sinar Gamma yang menimbulkan ionisasi diudara pada 0,001293 gram udara sebanyak 1 satuan elektrostatis. Satuan ini biasa disebut rap (rontgen area product), yaitu radiasi oleh sinar-X atau sinar Gamma yang mengenai area tertentu, 1 rap = 100 R cm2. 1 rap juga merupakan dosis penyerapan energi radiasi sebanyak 100 erg bagi setiap gram jaringan, 1 rad = 100 erg/gram = 0,01 Juole/Kg jaringan. Ada juga satuan Gy merupakan dosis radiasi apa saja yang menyebabkan penyerapan energi 1 Joule pada 1 Kg penyerapan. 1 Gy = 1 J/Kg = 107 erg/Kg = 100 rad. 
RBE (Rad biological effectiveness) merupakan perbandingan dosis sinar-X 250 KV dengan dosis lain yang memberikan efek biologis sama. Misalkan : efek biologis dari 100 rad suatu radiasi sama dengan 300 rad 250 KV sinar-X. REM (Rad Equivalent man), merupakan suatu unit untuk menyatakan banyaknya ekivalen dosis yang didefinisikan sebagai rad dikalikan faktor dari radiasi. Dosis dalam rem adalah dosis dalam rad x RBE. Satuan rem dipakai dalam proteksi radiasi sedangkan RBE dalam radioterapi. Sinar-sinar radioaktif memiliki efek biologis yang dapat dihasilkan oleh radiasi pengion. Efek ini dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan kerusakan sel, 1. Efek somatis, antara lain : a. Terhadap kulit, timbul peradangan kulit akut, b. Terhadap mata, menimbulkan kertitis dan katarak pada penyinaran 400-500 rad, c. Terhadap alat kelamin, menimbulkan sterilisasi pada dosis 600 rad dan menimbulkan kelainan pada keturunan, d. Terhadap paru-paru, terjadi batuk, sesak nafas dan nyeri dada, e. Terhadap tulang, menghambat pertumbuhan tulang dan osteoporosis, f. Terhadap syaraf, timbul mielitis dan degenerasi jaringan otak 2. Efek genetis, yang berdampak pada perubahan kode-kode genitas. Ada pula efek yang merusak : 1. Efek ionisasi, pada sel yang terionisasi akan memancarkan elektron pada stuktur ikatan kimia sehingga molekul-molekul akan terpecah dan terjadi kerusakan sel. 2. Efek biokimia, jaringan sebagian besar air,. Radiasi pengion menyebabkan air terpecah menjadi ion H+ dan OH- serta netral H dan Oh yang reaktif. Jaringan terpecah ini menyebabkan kerusakan jaringan. Berkaitan besar dengan radiasi yang diabsorpsi dan respon jaringan terhadap absorpsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar